Monday, 29 December 2014

statistika, pengantar statistika

Judul: Pengantar Statistika
Pengarang: Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T
        R. Purnomo Setiady Akbar M.Pd
Tahun terbit: 2006
Penerbit: Bumi Aksara

BAB VII
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DAN DUA RATA-RATA

A.    Uji Kesamaan Dua Varians
1.        Pendahuluan
Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika kedua varians tersebut sama besarnya, maka uji homogenenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dapat dianggap homogen. Namun untuk varians yang tidak sama besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji kesamaan dua varians ini.
Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan adalah apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal. Untuk melakukan pengujian homogenitas ada beberapa cara, namun dalam buku ini hanya diberikan tiga cara saja.
2.        Cara pengujian homogenitas
Pengujian homogenitas ada tiga cara yaitu:
a.         Varians terbesar dibandingkan varians terkecil.
b.         Varians terkecil dibandingkan varians terbesar.
c.         Uji Bartlett (untuk lrbih dari dua kelompok).

a.         Varians terbesar dibandingkan varians terkecil
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)        Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
2)        Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
3)        Cari F hitung dengan menggunakan rumus:

F = Varians Terbesar
   Varians Terkecil
4)        Tetapkan taraf signifikansinya (α)
5)        Hitung F tabeldengan rumus:
F table = F ½ α (dk varians terbesar -1, dk varians terkecil -1)
Dengan menggunakan tabel F didapat dari F tabel
6)        Tentukan kriteria pengujian H0 yaitu:
Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima (homogen)
7)      Bandingkan F hitung dengan F tabel.
8)      Buatlah kesimpulannya.

b.        Varians terkecil dibandingkan varians terkecil
Langkah-langkahnya: untuk langkah 1 sampai 5 seperti diatas, tetapi untuk langkah 3 = F hitung semula langkah 5 = F tabel semula. Kemudian lanjutkan dengan langkah 6 dan seterusnya sebagai berikut:
Cari F hitung kini untuk langkah 3 dengan rumus:

F kini = Varians terkecil
           Varians terbesar
6)    Cari F tabel kanan dengan rumus:
       F tabel kanan = F ½ α (dk varians terkecil -1, dk varians terbesar -1)
       Dengan menggunakan Tabel F didapat nilai F tabel kanan.Nilai ini selanjutnya sebagai nilai maksimal.
7)    Cari F F tabel kiri dengan rumus:
       F tabel kanan = F ½ α (dk varians terkecil -1, dk varians terbesar -1)
       Atau
       F tabel kanan =      1
                          Ftabel semula
8)   Tentukan kriteria pengujiannya yaitu:
       Jika -F tabel kiri ≤ F hitung kini ≤ +F tabel kanan ,maka H0 diterima (homogen)
9)      Bandingkan nilai -F tabel kiri , F hitung kini dan F tabel kanan.
10)  Buatlah kesimpulannya.

c.         Uji Bartlett
Uji Bartlett digunakan apabila pengujian homogenitas dilakukan terhadap tiga varians atau lebih. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)        Varians terbesar dibandingkan varians terkecil.
2)        Varians terkecil dibandingkan varians terbesar.
3)        Buatlah tabel penolong untuk uji Bartlett.
TABEL VII
TABEL PENOLONG UJI BARTLETT
Kelompok ke:
Dk
1
dk
Si2
Log S22i
Dk Log S22i
1

2

3

K

n1-1

n2-1

n3-1

nk-1
1
n1-1
1
n2-1
1
n2-1
1
nk-1
S212

S222

S232

S2k2
Log S221

Log S222

Log S223

Log S22k
Dk Log S221

Dk Log S222

Dk Log S223

Dk Log S22k
(ni-1)
1
ni-1


Dk Log S22i

4)        Hitung s2 dengan menggunakan rumus:
s2 = ∑(ni - 1)s2i
∑(ni - 1)
5)        Hitung log s2.
6)        Hitung B dengan rumus:
B = (log s2) ∑(ni - 1)
7)        Cari X2hitung dengan rumus:
X2hitung= (2,3026) B - (log s2) ∑(ni - 1)
8)        Tetapkan taraf signifikansi (α)
9)        Cari X2tabel dengan rumus:
X2tabel= X2(1-α)(dk)
Di mana dk= banyak kelompok -1
Dengan menggunakan X2 dengan X2tabel.
10)    Bandingkan X2hitung dengan X2tabel.
11)    Buatlah kesimpulannya.
B.     Uji Kesamaan Dua Rata-rata
1.      Pendahuluan
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan (kesamaan) antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik untuk mrnguji kesamaan dua rata-rata ini ialah uji tt test) karena rumus yang digunakan disebut rumus t. rumus t sendiri mempunyai banyak ragamnya dan pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik kedua data yang akan dibedakan.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan, persyaratannya sebagai berikut:
a.       Data masing-masing berdistribusi normal
b.      Data dipilih secara acak
c.       Data masing-masing homogen.
2.      Langkah-langkah Uji kesamaan Dua Rata-rata
1)      Uji atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
2)      Uji atau asumsikan bahwadata berditribusi normal.
3)      Asumsikan bahwa kedua variansya homogen.
4)      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
5)      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
6)      Cari F hitung dengan menggunakan rumus tertentu.
7)      Tetapkan taraf signifikansi (α)
8)      Cari ttabel dengan pengujian dua pihak di mana dk= n1+n2-2 dan dengan menggunakan tabel t didapat nilai ttabel.
9)      Tentukan kriteria pengujian yaitu:
Jika -ttabel ≤ thitung ≤+ttabel, maka H0 diterima.
10)  Bandingkan thitung dengan ttabel.
11)  Buatlah kesimpulannya.

BAB VIII
UJI KESAMAAN BEBERAPA RATA-RATA
A.    Pendahuluan
Jika uji kesamaan dua rata-rata atau uji t digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata, maka uji beberapa rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan beberapa rata-rata. Uji ini disebut dengan namaanalysis of variance (anova atau anava)
B.     Macam-macam anova
1.  Anova satu jalur (anova tunggal, anova satu arah atau one way anova)
2.  Anova dua jalur (anova ganda, anova dua arah atau two way anova)
C.     Langkah-langkah anova satu jalur
1)      Uji atau asumsikan bahwa data masing-masing dipilih secara acak
2)      Uji atau asumsikan bahwa data masing-masing berditribusi normal.
3)      Asumsikan bahwa data masing-masing homogen.
4)      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
5)      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
6)      Buatlah tabel penolong anova sebagai berikut:
TABEL VIII.3
PENOLONG ANOVA
Nomor Responden
Variabel bebas

X1
X2
X3
….
Xn













n1
n2
n3

nn
N

∑X1
∑X2
∑X3

∑Xn
∑X
X1
X2
X3

Xn

s21
s22
s23

s2n

7)      Hitung jumlah kuadrat rata-rata dengan rumus:
JKR= (∑X1 + ∑X2 + ∑X3 + …+ ∑Xn)2
                        n1+n2+n3+….+nn
8)      Hitung jumlah kuadrat antarkelompok dengan rumus:
JKA =  (∑X1)2 + (∑X2)2 + (∑X3)2 + …. +(∑Xn)2 -JKR
               n1              n2                    n3                     nn
9)      Hitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
JKD = ∑X2 - JKR- JKA
10)  Hitung derajat kebebasan rata-rata dengan rumus:
dkrata-rata = 1
11)  Hitung derajat kebebasan antarkelompok dengan rumus:
dkA = k - 1
12)  Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus:
DkD = N - k
13)  Hitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
RKrata-rata = JKR
                    DkR
14)  Hitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

RKA = JKR
             DkA
15)  Hitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
RKD = JKD
             DkD
16)  Cari Fhitung dengan rumus:
Fhitung = RKA
              RKA
17)  Tetapkan taraf signifikansi (α)
18)  Cari Ftabel dengan rumus:
Ftabel= F (1-α)(dkA,dkB)
19)  Masukan semua nilai yang telah didapat kedalam tabel anova berikut:
TABEL VIII.4
ANOVA
Jumlah variasi
Jumlah Kuadrat
(JK)
dk
Rata-rata Kuadrat
(RK)
F
Rata-rata
Antar kelompok
Dalam kelompok
JKR
JKR
JKR
1
dkA
dkD
RKR
RKA
RKD
Fhitung
Jumlah
∑X2
∑ni



20)  Tentukan kriteria pengujiannya:
Jika Fhitung ≤Ftabel, maka H0 diterima.
21)  Bandingkan Fhitung dengan Ftabel.
22)  Buatlah kesimpulannya
23)  Seandainya H0 ternyata ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat diketahui pasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji t atau uji Scheffe atau uji Turkey.

BAB IX
POPULASI DAN SAMPEL
A.      POPULASI
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristif tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.
Populai dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup.Tujuan diadakannya populasi adalah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.
Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri atas: (1) populasi terbatas (terhingga), dam (2) populasi tak terbatas (takterhingga). Namun dalam kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga. Ditinjau dari sudut sifatnya, maka populasi dapat bersifat : (1) homogen dan (2) heterogen.
Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus. Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relative kecil.Untuk anggota populasi yang relative besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota populasi yang dijadikan sampel.Pengambilan anggota sampel yang merupakan sebagian dari anggota populasi tadi harus dilakukan dengan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.Demikian pula untuk menentukan banyaknya anggota sampel haruslah menggunakan rumus, grafik, atau tabel tertentu seperti uraian berikut.
B.       TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH (TEKNIK SAMPLING)
Dalam statistika terbagi atas dua jenis, yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika induktif (inferensial) ialah suatu proses yang berusaha untuk menarik kesimpulan tentang keadaa populasi berdasarkan sampel yang diambil, dengan menggunakan metode tata cara tertentu.
Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling berguna agar:
1)      Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (refresentatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan.
2)      Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak.
3)      Menghemat wakt, tenaga, biaya, mengehmat benda coba yang merusak.
C.       CARA MELAKUKAN TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1)      Sampling Random (probability Sampling), yaitu pengambilan contoh secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
2)      Sampling nonrandom (nonprobability sampling) atau disebut juga dengan incidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak.
D.      PENENTUAN BESARNYA ANGGOTA SAMPEL (SAMPLE SIZE)
Besar anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu agar kesimpulan yang berlaku untuk populasi dapat dipertanggungjawabkan.Di samping itu harus pula memenuhi teknik sampling seperti yang diuraikan diatas tadi.
Besarnya anggota sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertmbangan: (1) praktis, (2) ketepatan, (3) non respon, (4) analisis data.
1.      Pertimbangan Praktis
Pertimbangan praktis menyangkut:
a)        Unsur-unsur biaya, waktu, tenaga, dan kemampuan.;
b)        Untuk eksploratori (exploratory) atau penemuan atau penjajakan, maka anggota sampel tidak perlu banyak ataukah untuk eksplanatori (ezplanatory) atau menerangkan, maka anggota sampel harus lebih banyak;
c)        Jika kita memilih anggota sampel yang banyak, maka tingkat prediksi relative tepat, kesalahan mentabulasi dan menghitung besar, reliabilitas besar, dan power meningkat, demikian pula sebaliknya.
2.      Ketepatan
        Semakin kecil kita memilih taraf signifikansi atau alpha (α), semakin banyak anggota sampelnya.Dengan demikian semakin tepat atau teliti ramalan kita.
3.      Pertimbangan nonrespon
        Pertimbangan nonresponse ialah perkiraan jumlah anggota sampel yang dapat dijadikan responden setelah seluruh anggota sampel dikurangi dengan jumlah anggota sampel yang dijadikan kelompok uji coba instrument penelitian.Anggota sampel yang sudah dijadikan kelompok uji coba sebaiknya tidak dipakai sebagai respomdem untuk mendapatkan data yang sebenarnya.Selain mempertimbangkan di atas, juga perlu dipertimbangkan beberapa responden yang bersedia mengembalikan angket atau dapat diwawancarai serta diobservasi.
E.     TEKNIK MENGHITUNG BESARNYA ANGGOTA SAMPEL
               Teknik menghitung besarnya anggota sampel secara umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
(1)   Proporsi, dam
(2)   Ketelitian estimasi.

1.      Proporsi
        Perhitungan besarnya anggota sampel dengan menggunakan cara proporsi dapat menggunakan sejumlah rumus, namun pada kesempatan ini diperkenalkan tiga buah rumus untuk menghitung besarnya anggota sampel. Rumus-rumus tersebut sebagai berikut.
a)      n ≥ pq (z ½ α)2
      α
dimana: n = jumlah anggota sampel minimal
              p = proporsikelompok pertama
 q = proporsi kelompok kedua = (1-p)
α = taraf signifikansi
z ½ α= nilai Z tabel
2.      Ketelitian estimasi
a)      Ketelitian estimasi
N =   s      2
        SEx
di mana n = banyaknya sampel
 s      = standar deviasi (diketahui)
SEx = standar error
b)      Rumus dasar confidensi interval
W = 2z ½ α σ
                   √n
di mana w  = interval estimasi
  2z ½ α=  standar skor untuk tertentu
   Σ            = simpangan baku populasi (diketahui)
   N           = besarnya anggota sampel atau banyak sampel