Judul:
Pengantar Statistika
Pengarang:
Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T
R. Purnomo Setiady Akbar M.Pd
Tahun
terbit: 2006
Penerbit:
Bumi Aksara
BAB
VII
UJI
KESAMAAN DUA VARIANS DAN DUA RATA-RATA
A.
Uji
Kesamaan Dua Varians
1.
Pendahuluan
Uji
kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen
yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika kedua varians tersebut sama
besarnya, maka uji homogenenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya
sudah dapat dianggap homogen. Namun untuk varians yang tidak sama besarnya,
perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji kesamaan dua varians ini.
Persyaratan
agar pengujian homogenitas dapat dilakukan adalah apabila kedua datanya telah
terbukti berdistribusi normal. Untuk melakukan pengujian homogenitas ada
beberapa cara, namun dalam buku ini hanya diberikan tiga cara saja.
2.
Cara pengujian homogenitas
Pengujian
homogenitas ada tiga cara yaitu:
a.
Varians terbesar dibandingkan varians
terkecil.
b.
Varians terkecil dibandingkan varians
terbesar.
c.
Uji Bartlett (untuk lrbih dari dua
kelompok).
a.
Varians terbesar dibandingkan varians
terkecil
Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1)
Tulis Ha dan H0
dalam bentuk kalimat.
2)
Tulis Ha dan H0
dalam bentuk statistik.
3)
Cari F hitung dengan
menggunakan rumus:

Varians Terkecil
4)
Tetapkan taraf signifikansinya (α)
5)
Hitung F tabeldengan rumus:
F table = F ½ α
(dk varians terbesar -1, dk varians terkecil -1)
Dengan menggunakan tabel
F didapat dari F tabel
6)
Tentukan kriteria pengujian H0
yaitu:
Jika F hitung
≤ F tabel, maka H0 diterima (homogen)
7) Bandingkan
F hitung dengan F tabel.
8) Buatlah
kesimpulannya.
b.
Varians terkecil dibandingkan varians
terkecil
Langkah-langkahnya:
untuk langkah 1 sampai 5 seperti diatas, tetapi untuk langkah 3 = F hitung
semula langkah 5 = F tabel semula. Kemudian lanjutkan dengan
langkah 6 dan seterusnya sebagai berikut:
Cari F hitung kini
untuk langkah 3 dengan rumus:

Varians terbesar
6) Cari F tabel kanan dengan rumus:
F tabel kanan = F ½ α
(dk varians terkecil -1, dk varians terbesar -1)
Dengan menggunakan Tabel F didapat nilai
F tabel kanan.Nilai ini selanjutnya sebagai nilai maksimal.
7) Cari F F tabel kiri dengan
rumus:
F tabel kanan = F ½ α
(dk varians terkecil -1, dk varians terbesar -1)
Atau

Ftabel semula
8) Tentukan kriteria pengujiannya yaitu:
Jika -F tabel kiri ≤ F
hitung kini ≤ +F tabel kanan ,maka H0 diterima
(homogen)
9)
Bandingkan nilai -F tabel kiri ,
F hitung kini dan F tabel kanan.
10)
Buatlah kesimpulannya.
c.
Uji Bartlett
Uji
Bartlett digunakan apabila pengujian homogenitas dilakukan terhadap tiga
varians atau lebih. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)
Varians terbesar dibandingkan varians
terkecil.
2)
Varians terkecil dibandingkan varians
terbesar.
3)
Buatlah tabel penolong untuk uji
Bartlett.
TABEL VII
TABEL PENOLONG
UJI BARTLETT
Kelompok
ke:
|
Dk
|
![]()
dk
|
Si2
|
Log
S22i
|
Dk
Log S22i
|
1
2
3
K
|
n1-1
n2-1
n3-1
nk-1
|
![]()
n1-1
![]()
n2-1
![]()
n2-1
![]()
nk-1
|
S212
S222
S232
S2k2
|
Log
S221
Log
S222
Log
S223
Log
S22k
|
Dk
Log S221
Dk
Log S222
Dk
Log S223
Dk
Log S22k
|
∑
|
(ni-1)
|
![]()
ni-1
|
|
|
Dk
Log S22i
|
4)
Hitung s2 dengan menggunakan
rumus:

∑(ni
- 1)
5)
Hitung log s2.
6)
Hitung B dengan rumus:
B
= (log s2) ∑(ni - 1)
7)
Cari X2hitung
dengan rumus:
X2hitung=
(2,3026) B - (log s2) ∑(ni - 1)
8)
Tetapkan taraf signifikansi (α)
9)
Cari X2tabel
dengan rumus:
X2tabel=
X2(1-α)(dk)
Di mana dk= banyak
kelompok -1
Dengan menggunakan X2
dengan X2tabel.
10) Bandingkan
X2hitung dengan X2tabel.
11) Buatlah
kesimpulannya.
B. Uji
Kesamaan Dua Rata-rata
1. Pendahuluan
Uji
kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
(kesamaan) antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik untuk
mrnguji kesamaan dua rata-rata ini ialah uji
tt test) karena rumus yang digunakan disebut rumus t. rumus t sendiri
mempunyai banyak ragamnya dan pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik
kedua data yang akan dibedakan.
Ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan, persyaratannya
sebagai berikut:
a. Data
masing-masing berdistribusi normal
b. Data
dipilih secara acak
c. Data
masing-masing homogen.
2. Langkah-langkah
Uji kesamaan Dua Rata-rata
1) Uji
atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
2) Uji
atau asumsikan bahwadata berditribusi normal.
3) Asumsikan
bahwa kedua variansya homogen.
4) Tulis
Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
5) Tulis
Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
6) Cari
F hitung dengan menggunakan rumus tertentu.
7) Tetapkan
taraf signifikansi (α)
8) Cari
ttabel dengan pengujian dua pihak di mana dk= n1+n2-2
dan dengan menggunakan tabel t didapat nilai ttabel.
9) Tentukan
kriteria pengujian yaitu:
Jika -ttabel
≤ thitung ≤+ttabel, maka H0 diterima.
10) Bandingkan
thitung dengan ttabel.
11) Buatlah
kesimpulannya.
BAB
VIII
UJI
KESAMAAN BEBERAPA RATA-RATA
A. Pendahuluan
Jika uji kesamaan dua
rata-rata atau uji t digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua
rata-rata, maka uji beberapa rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau
persamaan beberapa rata-rata. Uji ini disebut dengan namaanalysis of variance (anova atau anava)
B. Macam-macam
anova
1. Anova
satu jalur (anova tunggal, anova satu arah atau one way anova)
2. Anova
dua jalur (anova ganda, anova dua arah atau two way anova)
C. Langkah-langkah
anova satu jalur
1) Uji
atau asumsikan bahwa data masing-masing dipilih secara acak
2) Uji
atau asumsikan bahwa data masing-masing berditribusi normal.
3) Asumsikan
bahwa data masing-masing homogen.
4) Tulis
Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
5) Tulis
Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
6) Buatlah
tabel penolong anova sebagai berikut:
TABEL VIII.3
PENOLONG ANOVA
Nomor
Responden
|
Variabel
bebas
|
|||||
X1
|
X2
|
X3
|
….
|
Xn
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
n1
|
n2
|
n3
|
|
nn
|
N
|
|
|
∑X1
|
∑X2
|
∑X3
|
|
∑Xn
|
∑X
|
X1
|
X2
|
X3
|
|
Xn
|
|
|
s21
|
s22
|
s23
|
|
s2n
|
7) Hitung
jumlah kuadrat rata-rata dengan rumus:

n1+n2+n3+….+nn
8) Hitung
jumlah kuadrat antarkelompok dengan rumus:




n1 n2 n3 nn
9) Hitung
jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
JKD
= ∑X2 - JKR- JKA
10) Hitung
derajat kebebasan rata-rata dengan rumus:
dkrata-rata
= 1
11) Hitung
derajat kebebasan antarkelompok dengan rumus:
dkA
= k - 1
12) Hitung
derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus:
DkD
= N - k
13) Hitung
rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

DkR
14) Hitung
rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

DkA
15) Hitung
rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:

DkD
16) Cari
Fhitung dengan rumus:

RKA
17) Tetapkan
taraf signifikansi (α)
18) Cari
Ftabel dengan rumus:
Ftabel=
F (1-α)(dkA,dkB)
19) Masukan
semua nilai yang telah didapat kedalam tabel anova berikut:
TABEL
VIII.4
ANOVA
Jumlah variasi
|
Jumlah Kuadrat
(JK)
|
dk
|
Rata-rata Kuadrat
(RK)
|
F
|
Rata-rata
Antar kelompok
Dalam kelompok
|
JKR
JKR
JKR
|
1
dkA
dkD
|
RKR
RKA
RKD
|
Fhitung
|
Jumlah
|
∑X2
|
∑ni
|
|
|
20) Tentukan
kriteria pengujiannya:
Jika
Fhitung ≤Ftabel, maka H0 diterima.
21) Bandingkan
Fhitung dengan Ftabel.
22) Buatlah
kesimpulannya
23) Seandainya
H0 ternyata ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat
diketahui pasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji t atau uji Scheffe
atau uji Turkey.
BAB
IX
POPULASI
DAN SAMPEL
A. POPULASI
Populasi
ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif
maupun kualitatif, daripada karakteristif tertentu mengenai sekelompok objek
yang lengkap dan jelas.
Populai
dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan
dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan
secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta
wilayah penelitian yang dicakup.Tujuan diadakannya populasi adalah agar kita
dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan
membatasi berlakunya daerah generalisasi.
Ditinjau
dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri atas: (1) populasi
terbatas (terhingga), dam (2) populasi tak terbatas (takterhingga). Namun dalam
kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga.
Ditinjau dari sudut sifatnya, maka populasi dapat bersifat : (1) homogen dan
(2) heterogen.
Penelitian
yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus.
Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relative kecil.Untuk anggota
populasi yang relative besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota
populasi yang dijadikan sampel.Pengambilan anggota sampel yang merupakan
sebagian dari anggota populasi tadi harus dilakukan dengan teknik tertentu yang
disebut dengan teknik sampling.Demikian pula untuk menentukan banyaknya anggota
sampel haruslah menggunakan rumus, grafik, atau tabel tertentu seperti uraian
berikut.
B. TEKNIK
PENGAMBILAN CONTOH (TEKNIK SAMPLING)
Dalam
statistika terbagi atas dua jenis, yaitu statistika deskriptif dan statistika
induktif (inferensial). Statistika induktif (inferensial) ialah suatu proses
yang berusaha untuk menarik kesimpulan tentang keadaa populasi berdasarkan
sampel yang diambil, dengan menggunakan metode tata cara tertentu.
Sampel
(contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik
tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling berguna agar:
1) Mereduksi
anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (refresentatif),
sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan.
2) Lebih
teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak.
3) Menghemat
wakt, tenaga, biaya, mengehmat benda coba yang merusak.
C. CARA
MELAKUKAN TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan
contoh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Sampling
Random (probability Sampling), yaitu pengambilan contoh secara acak (random)
yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau
dengan komputer.
2) Sampling
nonrandom (nonprobability sampling) atau disebut juga dengan incidental
sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak.
D. PENENTUAN
BESARNYA ANGGOTA SAMPEL (SAMPLE SIZE)
Besar
anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu agar
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dapat dipertanggungjawabkan.Di samping
itu harus pula memenuhi teknik sampling seperti yang diuraikan diatas tadi.
Besarnya
anggota sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertmbangan: (1) praktis,
(2) ketepatan, (3) non respon, (4) analisis data.
1. Pertimbangan
Praktis
Pertimbangan praktis
menyangkut:
a)
Unsur-unsur biaya, waktu, tenaga, dan
kemampuan.;
b)
Untuk eksploratori (exploratory) atau
penemuan atau penjajakan, maka anggota sampel tidak perlu banyak ataukah untuk
eksplanatori (ezplanatory) atau menerangkan, maka anggota sampel harus lebih
banyak;
c)
Jika kita memilih anggota sampel yang
banyak, maka tingkat prediksi relative tepat, kesalahan mentabulasi dan
menghitung besar, reliabilitas besar, dan power meningkat, demikian pula
sebaliknya.
2.
Ketepatan
Semakin
kecil kita memilih taraf signifikansi atau alpha (α), semakin banyak anggota
sampelnya.Dengan demikian semakin tepat atau teliti ramalan kita.
3. Pertimbangan
nonrespon
Pertimbangan
nonresponse ialah perkiraan jumlah anggota sampel yang dapat dijadikan
responden setelah seluruh anggota sampel dikurangi dengan jumlah anggota sampel
yang dijadikan kelompok uji coba instrument penelitian.Anggota sampel yang
sudah dijadikan kelompok uji coba sebaiknya tidak dipakai sebagai respomdem
untuk mendapatkan data yang sebenarnya.Selain mempertimbangkan di atas, juga
perlu dipertimbangkan beberapa responden yang bersedia mengembalikan angket
atau dapat diwawancarai serta diobservasi.
E. TEKNIK
MENGHITUNG BESARNYA ANGGOTA SAMPEL
Teknik
menghitung besarnya anggota sampel secara umum dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu:
(1)
Proporsi, dam
(2)
Ketelitian estimasi.
1. Proporsi
Perhitungan besarnya anggota sampel dengan menggunakan cara
proporsi dapat menggunakan sejumlah rumus, namun pada kesempatan ini
diperkenalkan tiga buah rumus untuk menghitung besarnya anggota sampel.
Rumus-rumus tersebut sebagai berikut.
a)
n
≥ pq (z ½ α)2

α
dimana: n = jumlah anggota sampel
minimal
p = proporsikelompok pertama
q = proporsi kelompok kedua = (1-p)
α = taraf
signifikansi
z ½ α=
nilai Z tabel
2. Ketelitian
estimasi
a) Ketelitian
estimasi



SEx
di mana n = banyaknya sampel
s =
standar deviasi (diketahui)
SEx =
standar error
b) Rumus
dasar confidensi interval


di mana w = interval estimasi
2z ½ α= standar skor untuk tertentu
Σ =
simpangan baku populasi (diketahui)
N =
besarnya anggota sampel atau banyak sampel